Perkembangan pasar pada sektor konstruksi mengalami peningkatan pesat seiring dengan kebutuhan pembangunan, infrastruktur, dan konsultasi. Industri konstruksi memiliki potensi yang besar dalam menarik konsumen, terlebih kebutuhan akan produk dan jasa konstruksi semakin meningkat. Maka, hal ini merupakan peluang bagi pelaku UMKM konstruksi untuk mengembangkan bisnisnya. Namun dibalik itu, terdapat tantangan yang harus dihadapi.
Tantangan UMKM Konstruksi
Dalam membangun bisnis UMKM konstruksi, pasti akan dihadapkan pada berbagai tantangan, diantaranya:
1. Keterbatasan Modal
Untuk terjun ke dalam industri konstruksi memerlukan modal yang besar. Tantangan ini sering kali menjadi kendala dalam menjalankan bisnisnya yang memerlukan modal awal besar, contohnya seperti perusahaan jasa penyewaan alat berat.
2. Kurangnya Tenaga Kerja Terampil
Pada bisnis jasa konstruksi, layanan jasa menjadi komoditas utama dalam mendapatkan pendapatan. Namun, tenaga kerja yang terampil jarang ditemui pada perusahaan UMKM. Hal ini dikarenakan perusahaan sedang merintis sehingga belum memiliki biaya untuk memberikan pelatihan atau merekrut tenaga kerja profesional.
3. Keterbatasan Literasi Digital
Tantangan ini terjadi pada perusahaan yang belum atau tidak memiliki akses terhadap informasi terkini. Akibatnya, produk atau jasa yang ditawarkan masih menggunakan metode, desain, atau cara tradisional dikarenakan perusahaan tidak mengikuti perkembangan industri teknologi konstruksi terkini.
4. Regulasi yang Ketat
Seperti yang sudah diketahui, industri konstruksi memiliki berbagai regulasi dan peraturan yang kompleks seperti perizinan, sertifikasi, standarisasi, dan sebagainya. Hal ini akan menghambat perusahaan dalam menjalankan operasionalnya.
5. Persaingan yang Ketat
Perusahaan konstruksi yang besar cenderung lebih dikenal dan mengambil pangsa pasar yang besar, sehingga menyulitkan perusahaan konstruksi kecil dan menengah untuk bersaing secara sehat karena terhalang oleh keuangan, sumber daya, dan akses yang terbatas.
Baca juga: Ingin Adaptasi dalam Menghadapi Perubahan Bisnis Konstruksi? Ini Caranya!
Peluang UMKM Konstruksi
Meskipun terdapat rintangan dalam menjalankan UMKM konstruksi, terdapat peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan, diantaranya:
1. Kebutuhan Pembangunan Konstruksi yang Terus Meningkat
Berdasarkan data Asosiasi Kontraktor Indonesia, sektor konstruksi di Indonesia pada tahun 2024 mengalami tren yang positif dengan dukungan anggaran infrastruktur yang mencapai Rp423,4 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan pembangunan konstruksi masih terus meningkat, sehingga membuka peluang bagi UMKM konstruksi untuk berpartisipasi pada proyek pemerintah dengan ditunjuk sebagai kontraktor utama atau subkontraktor.
2. Bermitra dengan Perusahaan Konstruksi Besar
Menyambung ke poin sebelumnya, UMKM konstruksi berpeluang melakukan kerja sama atau kemitraan dengan kontraktor besar. Hasil dari kemitraan ini akan meningkatkan kepercayaan kontraktor besar, sehingga jika ada proyek konstruksi lainnya, kontraktor besar akan menunjuk perusahaan untuk menjalankan proyek konstruksi tersebut.
3. Kebutuhan Konstruksi Hijau dan Energi Terbarukan
Isu lingkungan dapat menjadi peluang dalam memberikan layanan konstruksi yang berbasis lingkungan. Perusahaan dapat membuat produk konstruksi hijau seperti baja daur ulang, semen ramah lingkungan, kayu bersertifikasi, panel surya, dan lain-lain. Selain itu pada bidang jasa konstruksi, perusahaan dapat memberikan layanan berupa pemasangan sistem kontrol otomatis, sistem pengolahan air, pencahayaan LED, serta layanan jasa konsultasi bangunan hijau.
Untuk menjalankan UMKM konstruksi tidaklah mudah, karena terdapat tantangan yang harus dihadapi. Meskipun begitu, masih ada peluang bagi UMKM konstruksi untuk tetap eksis dengan memanfaatkan peluang-peluang di atas. Jika Anda ingin meningkatkan peluang UMKM konstruksi, Anda dapat berkonsultasi dengan kami melalui website berikut ini globalindokaryaindonesia.com. Kami akan memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan bantuan tim profesional yang berpengalaman di bidang konstruksi.