Industri konstruksi memiliki kompleksitas dan risiko yang tinggi. Untuk memudahkan dan meminimalisir risiko yang terjadi pada proyek konstruksi, dibutuhkan metode manajemen yang mampu menangani masalah tersebut, yaitu manajemen proyek konstruksi. Manajemen proyek konstruksi merupakan langkah yang efektif untuk pengendalian proyek konstruksi. Pengendalian proyek dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan yang terjadi ketika proyek sedang berlangsung.
Apa itu Pengendalian Proyek Konstruksi
Pengendalian proyek konstruksi adalah metode manajemen yang diterapkan ketika mengerjakan sebuah proyek konstruksi bangunan. Manajer konstruksi bertanggung jawab dalam mengatur semua pekerjaan mulai dari proyek pekerjaan dengan skala yang kecil, sampai skala yang lebih besar. Pengendalian proyek ini dilakukan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki saat dalam pembangunan secara efektif, sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan dalam proses pembangunan dapat dilakukan secara maksimal.
Baca juga: Pentingnya Aspek Pengawasan Proyek Konstruksi
Langkah-langkah Pengendalian Proyek Konstruksi
Untuk memulai penerapan pengendalian proyek konstruksi, terhadap langkah-langkah yang harus dilakukan seperti berikut ini:
1. Survei Lapangan
Langkah awal dalam pengendalian proyek konstruksi adalah survei lapangan. Pada tahap ini, manajer konstruksi melakukan survei untuk menemukan lokasi yang tepat untuk membuat proyek. Hal ini penting, karena akan mempengaruhi berbagai elemen dalam proyek konstruksi mulai dari upah, harga bahan material, surat perizinan, dan sebagainya. Dalam melakukan survei ini, manajer konstruksi dapat mengetahui kemungkinan yang terjadi dalam proyek nanti sehingga dapat membuat langkah antisipasi yang tepat untuk menghindari masalah tersebut.
2. Perencanaan
Manajer konstruksi harus membuat proposal yang berisi perencanaan untuk proyek tersebut. Selain itu juga harus menyusun desain proyek awal hingga perancangan detail proyeknya. Semua hal tersebut dilakukan untuk menentukan rencana akhir sebelum mulai menjalankan proyek, sehingga dapat diperoleh beberapa ketentuan yang dapat ditetapkan dalam proyek seperti waktu pengerjaan proyek, biaya bahan material, hingga harga kontrak konstruksi.
3. Pelelangan
Pelelangan dilakukan untuk menentukan siapa calon kontraktor yang tepat untuk mengerjakan proyek tersebut. Calon kontraktor akan mengambil dokumen lelang untuk dipelajari dan diadakan rapat untuk menjelaskan lebih detail mengenai proyek tersebut. Para calon kontraktor akan mulai mengajukan penawaran yang mencakup harga dan rencana kerja. Setelah semua penawaran masuk, semuanya akan dievaluasi lebih lanjut berdasarkan kriteria yang ditetapkan, sehingga calon kontraktor yang memenuhi syarat dan menawarkan penawaran terbaik akan dipilih untuk melaksanakan proyek tersebut.
4. Pelaksanaan Konstruksi
Pada tahap ini konstruksi mulai dikerjakan. Manajer konstruksi harus fokus terhadap pengendalian biaya serta jadwal konstruk yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian penting untuk dilakukan agar memastikan biaya yang dialokasikan sesuai dengan anggaran yang diberikan sebelumnya, sedangkan dari segi jadwal penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan waktu yang sudah disepakati bersama.
5. Penyelesaian Konstruksi
Jika konstruksi sudah selesai dikerjakan kontraktor akan memberikan proyek kepada klien untuk dioperasikan, tetapi kontraktor tetap akan bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan bangunan agar selalu terawat dengan baik.