Cara Efektif Menjaga Validitas SKK Tenaga Ahli untuk SBU

skk tenaga ahli

Pekerja konstruksi merupakan aset bagi perusahaan jasa konstruksi. Mereka memainkan peran penting dalam dalam melaksanakan proyek konstruksi, terlebih lagi jika mereka memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK). Perusahaan jasa konstruksi memerlukan pekerja yang memiliki SKK tenaga ahli, tidak hanya sebagai penunjang kualitas, tetapi juga sebagai syarat wajib dan kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnis konstruksi melalui Sertifikat Badan Usaha (SBU). 

Pentingnya SKK Tenaga Ahli untuk SBU

SKK merupakan dokumen resmi yang menyatakan bahwa pekerja konstruksi memiliki keahlian dan kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan konstruksi berdasarkan spesialisasi atau keahliannya. Untuk mendapatkan SKK, pekerja konstruksi harus memenuhi persyaratan administrasi dan melewati serangkaian ujian teknis untuk mendapatkan SKK. SKK dapat digunakan sebagai bukti pengakuan atas pengetahuan dan kapabilitasnya di sektor konstruksi. Selain sebagai persyaratan pemenuhan kualifikasi, SKK juga berperan penting bagi perusahaan jasa konstruksi untuk meraih SBU.

Baca juga: Mengatasi Keterbatasan Tenaga Kerja Ahli dengan Strategi Manajemen Konstruksi

Berikut beberapa peran penting SKK tenaga ahli untuk SBU:

1. Memenuhi Regulasi

Berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berisiko mewajibkan sebuah badan usaha untuk memiliki SBU dan SKK. Artinya, SBU bisa didapatkan jika terdapat pekerja konstruksi yang memiliki SKK. Pendek kata, PP tersebut mengharuskan sebuah Badan Usaha Jasa Konstruksi untuk memiliki tenaga kerja yang memiliki SKK.

2.Bukti Kompetensi

Pekerja konstruksi yang memiliki SKK memiliki keunggulan dibandingkan dengan pekerja non-SKK. Hal ini dikarenakan pekerja SKK memiliki kualitas dan kompetensi yang sesuai dengan standar konstruksi.

3. Akses Proyek

Dengan memiliki  SBU dan pekerja SKK, perusahaan dapat menjangkau proyek-proyek pemerintahan dan perusahaan. Hal ini dikarenakan tender proyek tersebut mewajibkan BUJK untuk memiliki SBU dan SKK.

Bagaimana Cara Efektif Menjaga Validitas SKK Tenaga Ahli untuk SBU?

Agar SKK tetap terjaga validitasnya, lakukan beberapa cara efektif di bawah untuk mempertahankan SKK tenaga ahli untuk SBU:

1. Ketahui Masa Berlaku SKK

SKK memiliki masa berlaku selama 5 tahun. Untuk itu, perusahaan harus melakukan monitoring dan perpanjangan SKK minimal 6 bulan sebelum habis masa berlakunya. Selain itu, cek secara berkala di akun OSS atau LPJK.

2. Perbarui Data Riwayat Proyek

Untuk pekerja konstruksi yang memiliki SKK, lakukan dokumentasi proyek-proyek yang sudah dikerjakan  seperti nama proyek, lokasi, posisi, nilai, dan durasi proyek. Pencatatan ini diperlukan untuk peningkatan kualifikasi SKK.

3. Tingkatkan Kemampuan

Pekerja SKK wajib untuk terus meningkatkan keahlian mereka melalui pelatihan yang diakui oleh LSP atau LPJK. Hal ini dikarenakan beberapa SKK mengharuskan adanya Continued Professional Development atau pelatihan tertentu untuk pembaruan.

4. Perbarui Informasi di Sistem

Jika terdapat perubahan data seperti alamat, kontak, status kerja, segera lakukan pembaharuan  di sistem LPJK melalui akun OSS atau platform yang digunakan instansi penerbit SKK.

SKK penting bagi BUJK karena berkaitan dengan perizinan usaha di Indonesia yaitu SBU. Jika perusahaan tidak memiliki pekerja SKK, otomatis perusahaan tidak dapat meraih SBU, yang artinya badan usaha tersebut tidak sah dan ilegal di mata hukum.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk terus memperhatikan dan menjaga SKK pekerja konstruksi untuk keberlangsungan bisnis. Jika kalian memiliki pertanyaan terkait SKK dan SBU, silahkan kunjungi website berikut ini globalindokaryaindonesia.com. Tim kami berpengalaman dalam mengurus legalitas dan sertifikasi konstruksi dengan harga yang kompetitif.

Kami siap melayani kebutuhan Anda Dapatkan promonya sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Apa yang bisa kami bantu?