ISO 45001 dan Manajemen K3 Konstruksi Terkait Perubahan Iklim

  • Admin
  • April 23, 2025
  • 0

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi unsur yang esensial dalam industri konstruksi. Oleh karena itu, terdapat sistem manajemen yang mengatur Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu ISO 45001 dan manajemen K3 konstruksi. Selain itu, sistem manajemen ini juga mengatur bagaimana menghadapi dan beradaptasi dengan risiko perubahan iklim yang dapat mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lokasi konstruksi.

ISO 45001 secara Singkat

ISO 45001 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berfokus menciptakan sistem manajemen yang sistematis dan terintegrasi untuk K3. ISO 45001 merupakan standar internasional yang menggantikan OHSAS 18001. ISO 45001 memberikan panduan dan pedomanterkait bagaimana mengatasi risiko yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan untuk menunjang produktivitas pekerja konstruksi. 

Apa itu Manajemen K3 Konstruksi

Manajemen K3 Konstruksi merupakan prosedur dan kebijakan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan secara formal dan informal. Prosedur dan kebijakan ini menyangkut Keselamatan dan Kesehatan pekerja dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari di lokasi konstruksi. Umumnya, manajemen K3 konstruksi lebih berfokus pada pendekatan teknis operasional seperti APD, pelatihan, inspeksi, dan lain-lain.

ISO 45001 dan Manajemen K3 Konstruksi terkait Perubahan Iklim

Baik ISO 45000 dan Sistem Manajemen K3 Konstruksi melindungi pekerja dari risiko kecelakaan kerja dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan minim risiko penyakit kerja. Salah satu risiko baru yang harus dihadapi oleh ISO 45001 dan Manajemen K3 Konstruksi adalah perubahan iklim.

Perubahan iklim dapat mengubah geografi dan topografi suatu proyek konstruksi sehingga panduan dan kebijakan yang ada pada ISO 45001 dan Manajemen K3 Konstruksi harus mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

ISO 45001 dan Manajemen K3 Konstruksi dapat bekerja dan bersinergi dengan baik. ISO 45001 memiliki Klausa 6 yang berisi tentang Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko. Dalam klausa ini, organisasi diminta untuk mengidentifikasi risiko, termasuk risiko yang berasal dari faktor eksternal seperti perubahan iklim. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim yakni risiko heat stress bagi pekerja, sehingga diperlukan untuk dimasukkan ke dalam penilaian risiko. Selain itu, pada Klausa 8 terdapat Perencanaan Tanggap Darurat yang mengatur risiko terkait rencana darurat terhadap bencana terkait perubahan iklim seperti banjir, badai, atau kebakaran hutan. Selain itu, ISO 45001 dapat diintegrasikan dengan ISO 14001 yang mengatur Sistem Manajemen Lingkungan (SML) agar mendorong kesadaran perusahaan terkait perubahan lingkungan.

Sedangkan pada Manajemen K3 Konstruksi dapat membuat aturan yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang responsif terhadap kekhawatiran pekerja terkait kondisi fisik, mental, keselamatan, dan kesehatan kerja. Regulasi manajemen K3 konstruksi dapat dilaksanakan secara repetitif agar dapat memaksimalkan K3 dalam perusahaan.
Bagi Anda yang sedang mencari konsultan konstruksi, perkenalkan kami adalah perusahaan jasa konsultan perizinan khusus konstruksi, ketenagalistrikan, legalitas perusahaan, dan sertifikasi sistem manajemen ISO. Kami memiliki tim yang profesional dengan segudang pengalaman yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan Anda dengan harga yang kompetitif. Untuk info lebih lanjut, kunjungi laman berikut ini globalindokaryaindonesia.com.

Kami siap melayani kebutuhan Anda Dapatkan promonya sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Apa yang bisa kami bantu?