Setiap industri memiliki perkembangan terkini dengan mengikuti peraturan permintaan pasar yang terus berkembang. Hal inilah yang disebut dengan tren. Tren tidak hanya terjadi pada dunia fashion dan hiburan, tetapi juga pada industri teknik seperti industri konstruksi. Industri konstruksi berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja karena memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Tren terbaru keselamatan dan kesehatan kerja memainkan peran penting dalam melihat perkembangan K3 terkini dengan memperhatikan risiko, kebutuhan, dan penanganan dalam K3.
Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan pedoman dan upaya dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat dengan mempertimbangkan aspek produktivitas tenaga kerja. Pokok utama dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yakni memberikan jaminan kepada tenaga kerja dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja, menghindari penyakit akibat kerja, meningkatkan lingkungan kerja yang aman, serta meningkatkan efektivitas kerja tanpa mengurangi nilai-nilai keselamatan.
Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa hal seperti mempersiapkan Alat Pelindung Diri (APD), memberikan pelatihan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja, menyediakan pusat kesehatan dan P3K di tempat kerja, menyiapkan alternatif jalur evakuasi darurat, serta menerapkan beberapa standar yang berfokus pada keselamatan kerja.
Tren Terbaru dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Industri Konstruksi
Tren terbaru dalam K3 berkembang selaras dengan perkembangan industri konstruksi yang semakin maju seiring dengan perubahan dan tantangan yang terjadi. Berikut merupakan beberapa tren Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang terjadi di industri konstruksi:
1. Teknologi Keselamatan Terkini
Kemajuan teknologi membantu industri konstruksi dalam meningkatkan program keselamatan dan kesehatan kerja tenaga di lingkungan kerja. Beberapa perangkat teknologi yang membantu pekerja konstruksi terhindar dari potensi bahaya yakni helm dan rompi pintar yang memiliki sensor untuk memantau kesehatan pekerja konstruksi, penggunaan drone untuk mengidentifikasi area yang memiliki potensi bahaya dari udara, dan penggunaan Augmented Reality (AR) yang berfungsi mensimulasikan situasi nyata di lokasi konstruksi sehingga membantu pekerja konstruksi dalam memahami lingkungan kerja.
2. Kesehatan Mental
Kesehatan mental seringkali dianggap sebelah mata oleh beberapa industri, salah satunya industri konstruksi. Nyatanya, kesehatan mental sangat mempengaruhi pekerja dalam melakukan pekerjaannya yang berdampak pada proyek konstruksi. Namun, beberapa tahun terakhir kesehatan mental mendapat perhatian khusus karena dianggap sebagai bagian integral dari keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Tuntutan kerja yang menggunakan fisik dalam industri konstruksi seringkali membawa beban tersendiri bagi pekerja konstruksi seperti stres, cemas, dan kelelahan. Gangguan inilah yang menyebabkan pekerja konstruksi mengalami hilang fokus, terganggunya pengambilan keputusan yang jernih, hingga menurunnya produktivitas pekerja.
Untuk menanggulangi hal tersebut, perusahaan dapat menerapkan program terkait kesehatan mental seperti program konseling, manajemen stres, dan pengendalian emosional. Dengan begitu, pekerja akan merasa didukung baik secara fisik maupun mental.