
Penerapan standar ISO dapat dilakukan di segala bidang, salah satunya industri konstruksi. Penerapan ISO ini juga dapat diimplementasi pada berbagai skala perusahaan konstruksi, mulai dari kecil, menengah hingga besar. Untuk mencapai pada kualitas yang sama dengan perusahaan konstruksi yang besar, perusahaan konstruksi menengah dapat membuat roadmap penerapan ISO.
Apa itu Roadmap ISO?
Roadmap merupakan peta atau langkah strategis dalam berupa tahapan-tahapan dalam mencapai suatu tujuan seperti goals proyek, timeline campaign, hingga langkah-langkah dalam menerapkan suatu standar, contohnya roadmap ISO. Untuk mendapatkan ISO, diperlukan roadmap atau langkah-langkah dalam memenuhi persyaratan standar ISO yang sudah ditetapkan. Proses inilah yang dinamakan roadmap ISO.
Roadmap ISO dapat berbeda-beda tergantung dari standar ISO yang dipilih, bidang organisasi, hingga skala organisasi yang dapat membuat proses roadmap lebih panjang atau pendek. Namun, secara garis besar, langkah-langkah yang akan dilalui mirip, hanya hanya terdapat beberapa perbedaan di beberapa area. Serupa tapi tak sama.
Baca juga: Keunggulan Perusahaan Jasa Konstruksi yang Mengadopsi Multiple ISO
Menyusun Roadmap Penerapan ISO dalam Perusahaan Konstruksi Menengah
Dalam ISO, terdapat beberapa standar yang dapat diimplementasikan pada industri konstruksi. Bagi perusahaan konstruksi menengah, cara ini dapat dilakukan agar mencapai level perusahaan besar, setidaknya pada sistem manajemen. Pada konteks kali ini, secara spesifik menjabarkan bagaimana menyusun roadmap penerapan ISO dalam perusahaan konstruksi menengah. Berikut ini roadmap penerapan ISO untuk perusahaan konstruksi menengah:
1. Persiapan dan Komitmen Manajemen
Pada tahap ini, organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan dan menyesuaikan standar ISO yang dibutuhkan dalam perusahaan konstruksi, seperti ISO 9001 (Mutu), ISO 45001 (K3), dan ISO 14001 (Lingkungan). Selain itu, diperlukan komitmen manajemen puncak untuk menyatakan komitmen secara formal melalui rapat atau dokumen kebijakan, serta membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan dasar ISO untuk manajemen dan tim ISO terkait prinsip, klausul dan, manfaat ISO.
2. Analisis Kesenjangan dan Perencanaan Sistem
Langkah selanjutnya yakni melakukan gap analysis dengan cara membandingkan kondisi sistem saat ini dengan persyaratan ISO. Setelah itu, susun jadwal, pembagian tugas, dan prioritas dokumen pada tahapan perencanaan implementasi. Lakukan juga identifikasi risiko dan kepatuhan terkait kewajiban hukum lingkungan dan K3.
3. Pengembangan Sistem dan Dokumentasi
Kelebihan ISO yaitu dapat dipadukan dengan sistem manajemen organisasi, sehingga organisasi cukup mengambil standar ISO yang dapat membantu operasional organisasi dengan membuat kebijakan, prosedur, instruksi kerja, form, dan dokumen pendukung sesuai standar. Ini dapat diintegrasikan dengan SOP proyek seperti tender, konstruksi QC, HSE, dan sebagainya. Tidak lupa juga untuk melatih personel proyek dan tim terkait penggunaan dokumen dan implementasi ISO.
4. Implementasi Sistem
Setelah penyusunan dan pengembangan sistem, lakukan uji coba penerapan di salah satu proyek sebagai pilot project. Kemudian, lakukan evaluasi kepatuhan, apakah implementasi mengalami hambatan, penolakan, atau ketidaksesuaian. Setelah mendapat data evaluasi, audit internal dan manajemen akan meninjau terkait efektivitas sistem.
Roadmap ISO dapat membantu perusahaan konstruksi menengah dalam mencapai standar kualitas yang tinggi, sehingga dapat bersaing secara kompetitif terhadap perusahaan konstruksi besar lainnya. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait ISO, kunjungi website berikut ini globalindokaryaindonesia.com. Tim kami akan memandu Anda dalam menyusun roadmap ISO dengan harga yang terjangkau.