SBU vs ISO: Mana yang Lebih Penting untuk Pengembangan Perusahaan Konstruksi?

  • Admin
  • November 12, 2025
  • 0
SBU vs ISO

Perusahaan konstruksi yang sedang berkembang dihadapkan pada suatu kondisi yang sering terjadi, yaitu perizinan atau kualitas. Keduanya direpresentasikan dengan SBU (Sertifikat Badan Usaha) dan standar sistem manajemen yang berskala global ISO. Perbandingan SBU vs ISO menjadi diskusi yang panjang dalam memutuskan mana yang lebih penting untuk pengembangan perusahaan konstruksi?

SBU vs ISO: Mana yang Lebih Penting untuk Tahap Awal Pengembangan Perusahaan Konstruksi

SBU merupakan dokumen resmi yang menyatakan bahwa suatu badan usaha memiliki kemampuan, kapasitas, dan legalitas yang sah dalam menjalankan bisnis yang dijalankan. SBU diterbitkan oleh badan sertifikasi atau Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) kepada perusahaan. SBU diterbitkan jika perusahaan telah memenuhi persyaratan dan kriteria standar sertifikasi yang sudah ditentukan.

Sedangkan ISO merupakan standar yang dibuat oleh International Standardization for Organization untuk berbagai industri dengan tujuan memastikan kualitas, meningkatkan keamanan, keselamatan, hingga efisiensi produk baik barang maupun jasa. Beberapa seri ISO diantaranya yaitu ISO 9001, ISO 27001, ISO 37001, ISO 45001, dan lain-lain. Sertifikat ISO dapat dikeluarkan melalui badan atau lembaga yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). 

Sebagai perusahaan yang sedang dalam tahap awal pengembangan, penting untuk memiliki rencana jangka pendek, menengah, dan panjang. Hal pertama yang dapat dilakukan perusahaan konstruksi dalam jangka waktu yang dekat yakni dengan mempersiapkan pengurusan dokumen-dokumen dan perizinan, salah satunya yaitu SBU. SBU memiliki fungsi sebagai dokumen legal yang menyatakan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan secara administratif, memiliki akses ke pasar, dan berpotensi untuk mengikuti tender.

Baca juga: Kesalahan Fatal Pengurusan SBU Ditolak!

Sedangkan pada rencana jangka menengah dan panjang, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan kualitas produk, memastikan keselamatan dan kesehatan kerja, serta menimbang-nimbang dampak yang dihasilkan dari operasional perusahaan kepada lingkungan dengan mengimplementasikan standar ISO. Hal ini dikarenakan ISO memberi nilai tambah pada sistem manajemen perusahaan dengan mengadaptasi dokumen ISO yang akan berdampak pada output perusahaan (ISO 9001), K3 (ISO 45001), dan dampak lingkungan (ISO 14001).

Kesimpulannya, SBU dapat bersifat wajib karena berkaitan dengan izin usaha untuk legalitas dan akses proyek. Sedangkan ISO dapat diterapkan jika perusahaan ingin meningkatkan kualitas, efisiensi, hingga reputasi perusahaan.

SBU dan ISO memiliki tujuan dan fungsi masing-masing. Jika ingin mendapatkan legalitas, utamakan SBU terlebih dahulu. Jika perusahaan Anda sudah stabil dalam pengurusan perizinan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menerapkan standar ISO. Apabila Anda tertarik dengan topik legalitas dan standar ISO, Anda dapat mengunjungi website berikut ini globalindokaryaindonesia.com. Tim kami memliki keahlian dan pengalaman di bidang sertifikasi sistem manajemen, legalitas perusahaan, hingga ketenagalistrikan dengan harga yang kompetitif. Konsultasikan dengan kami segera!

Kami siap melayani kebutuhan Anda Dapatkan promonya sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Apa yang bisa kami bantu?