Studi Kasus: Kegagalan Penerapan ISO 37001 di Perusahaan

Kegagalan penerapan ISO 37001

Keinginan perusahaan untuk menerapkan ISO 37001 tidak hanya berhenti pada komitmen saja, melainkan pada praktik dan implementasi sesungguhnya di dalam perusahaan. Tidak heran, terdapat kasus perusahaan yang mengalami kegagalan penerapan ISO 37001 dikarenakan perusahaan tersebut hanya menganggap ISO 37001 sebagai dokumen formal, bukan prosedural. 

Studi Kasus: Kegagalan Perusahaan dalam Menerapkan ISO 37001

Dilansir Mistar.id, kegagalan perusahaan dalam menerapkan ISO 37001 terjadi pada PT Dalihan Natolu Grup (DNG) yang diduga terlibat dalam praktik suap dan manipulasi proyek. Padahal DNG memiliki legalitas dan pengalaman di sejumlah proyek strategis seperti proyek konstruksi jalan raya dan landasan pacu bersertifikat LPJK Kementerian PUPR dengan kode SI003, proyek jembatan, jalan layang, dan terowongan bersertifikat LPJK dengan kode SI004, dan proyek konstruksi gedung non-publik yang memiliki lisensi umum KBLI 41019 dengan kode BG009.

Selain itu, PT DNG juga mengklaim telah menerapkan standar ISO 9001, ISO 37001, serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Namun, dalam proyek terbarunya pada proyek jalan Simpang Pagur-Banjar Lancat sepanjang 5,5 kilometer dengan nilai kontrak Rp12,5 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2024 yang menjadi sumber kasus ini. Praktik korupsi yang dilakukan PT DNG diduga melibatkan mark up anggaran dan penggunaan material berkualitas rendah yang merugikan proyek di bawah Satuan Kerja PJN Wilayah I Sumut.

Dugaan praktik korupsi ini membuat  kualitas dan integritas PT DNG dipertanyakan, sehingga dapat dikatakan bahwa PT DNG gagal dalam penerapan ISO 37001 sebagai bentuk komitmen anti suap yang tidak sejalan dalam dugaan kasus suap tersebut.

Baca juga: Peran Sertifikasi ISO 37001 dalam Mengurangi Risiko Hukum Konstruksi

Langkah Meminimalisir Kegagalan Penerapan ISO 37001

Untuk meminimalisir kegagalan penerapan ISO 37001 seperti kasus di atas, berikut langkah-langkahnya:

1. Bangun Komitmen dan Kepemimpinan dari Manajemen Puncak

Keberhasilan penerapan ISO 37001 sangat bergantung pada dukungan manajemen. Pimpinan perlu menunjukkan komitmen nyata melalui kebijakan anti-suap yang jelas, pemberian sumber daya, serta keteladanan dalam integritas dan kepatuhan.

2. Lakukan Pelatihan dan Sosialisasi yang Konsisten

Seluruh karyawan, mitra, dan pihak ketiga harus memahami kebijakan serta prosedur anti-suap yang berlaku. Pelatihan berkala membantu memastikan semua pihak mengetahui peran dan tanggung jawabnya dalam sistem manajemen anti-penyuapan.

3. Evaluasi dan Audit Internal Secara Berkala

Audit internal menjadi sarana untuk mengidentifikasi kelemahan dan peluang perbaikan dalam sistem. Dengan melakukan evaluasi rutin, perusahaan dapat menyesuaikan kebijakan dan mengatasi potensi risiko sebelum menyebabkan kegagalan penerapan.

Kegagalan PT DNG dalam penerapan ISO 37001 dapat dijadikan contoh bagaimana perusahaan tidak hanya berkomitmen penuh, tetapi juga melalui tindakan nyata dengan melakukan pelatihan, sosialisasi, due diligence terhadap mitra dan rekan bisnis, serta melakukan evaluasi dan audit internal secara berkala. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait ISO 37001, Anda dapat mengunjungi website berikut ini globalindokaryaindonesia.com. Tim kami tidak hanya memberikan saran dan rekomendasi terbaik, tetapi juga memberikan pelatihan dan pendampingan dalam meraih sertifikasi ISO dengan harga yang kompetitif.

Kami siap melayani kebutuhan Anda Dapatkan promonya sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Apa yang bisa kami bantu?